PMI Kebumen Ulurkan Bantuan Korban Tanah Bergerak

Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kebumen menunjukkan respons cepat dan kepedulian tinggi terhadap warga yang terdampak bencana tanah bergerak di Desa Sampang, Kecamatan Sempor, Kebumen. Sejak laporan mengenai pergerakan tanah yang meresahkan diterima pada Jumat (2/5/2025), PMI Kebumen segera bergerak cepat untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada para korban yang terpaksa mengungsi dan kehilangan tempat tinggal.

Tim relawan PMI Kebumen diterjunkan ke lokasi bencana untuk melakukan asesmen kebutuhan mendesak para korban. Berdasarkan hasil asesmen, PMI Kebumen menyalurkan berbagai bantuan logistik seperti makanan pokok (beras, mie instan, minyak goreng), air bersih, selimut, tikar, terpal, dan perlengkapan kebersihan. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban penderitaan para korban pada masa-masa sulit pasca bencana.

Selain bantuan logistik, PMI Kebumen juga memberikan pelayanan kesehatan dasar dan pertolongan pertama bagi warga yang mengalami luka-luka ringan atau gangguan kesehatan akibat bencana tanah bergerak. Tim medis PMI siaga di lokasi pengungsian yang tersebar di beberapa titik aman di sekitar Desa Sampang untuk memastikan kondisi kesehatan para korban tetap terjaga. Dukungan psikososial juga menjadi perhatian PMI, dengan memberikan pendampingan dan trauma healing kepada warga yang mengalami tekanan psikologis akibat kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian.

Ketua PMI Kabupaten Kebumen, Sabar Irianto, menyampaikan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen dan instansi terkait lainnya untuk memastikan bantuan yang diberikan tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan para korban. PMI Kebumen juga membuka posko bantuan dan menerima donasi dari masyarakat yang ingin turut berpartisipasi dalam meringankan beban para korban tanah bergerak di Desa Sampang.

Bencana tanah bergerak di Desa Sampang ini mengakibatkan puluhan rumah rusak, dan lebih dari 100 kepala keluarga atau sekitar 300 jiwa terpaksa mengungsi. Kondisi ini tentu membutuhkan uluran tangan dan kepedulian dari berbagai pihak. Respon cepat dan bantuan yang diberikan oleh PMI menjadi contoh nyata dari semangat gotong royong dan solidaritas kemanusiaan yang patut diapresiasi.

PMI juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, terutama di musim penghujan dengan curah hujan tinggi yang dapat memicu pergerakan tanah. Langkah-langkah pencegahan dan kesiapsiagaan perlu ditingkatkan untuk meminimalisir risiko dan dampak bencana.